“Sebagai anak petani, hidupku bergantung dari tanah, air, dan cuaca. Krisis iklim membuat ayahku bingung memprediksi cuaca,” cerita Arami Kasih memulai percakapan. “Krisis iklim juga menguras pasokan air di tempat penampungan, membuat tumbuhan kering, menambah hama, dan menggugurkan panen,” lanjutnya. Menurut Ara, begitu ia biasa disapa, seluruh aspek kehidupan manusia berhubungan dengan iklim. Baik itu udara yang kita hirup, air yang kita minum, makanan yang kita makan. “Merusak iklim berarti merusak kehidupan,” katanya. Ara ingin melihat transisi energi yang adil, penanaman lahan basah, dan solusi-solusi iklim yang memperkuat komunitas masyarakat, khususnya petani. Agar krisis pangan bisa dihindari.
Sejak 2020, Ara bergabung dengan komunitas Climate Rangers Jogja. Disini ia belajar lebih dalam tentang krisis iklim, hubungannya dengan industri energi fosil, dan transisi energi yang adil sebagai solusinya. Sejak 2022, Ara adalah Koordinator untuk Climate Ranger Jogja. Selain aktif di Climate Ranger, Ara juga adalah seniman yang berfokus pada seni pertunjukan dan pameran. Ia juga menulis buku cerita anak-anak dan melakukan sesi pembacaan buku pada anak-anak dan orangtua demi mengangkat isu-isu keadilan iklim.
Dukung Petisi Ara: Hapus Nuklir, Biomassa, dan Geothermal dari Kebijakan Energi Nasional #StopSolusiPalsu