Kurnia Widyawati adalah seorang aktivis yang telah menyaksikan sendiri dampak buruk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di tempat tinggalnya di Poso. Pengalaman ini semakin memperkuat tekadnya untuk mengadvokasi isu krisis iklim dan kerusakan lingkungan. Kurnia dengan gigih mengkampanyekan mengenai dampak negatif proyek PLTA yang dianggap sebagai "solusi palsu" dan bukan solusi sesungguhnya. Tidak hanya terjadi di Poso, tetapi juga di banyak wilayah lain di Indonesia. Kurnia mengungkapkan bahwa dampak negatif PLTA meliputi kerusakan rumah, pengeboman dan pengerukan sungai, pembuangan limbah proyek ke sungai, serta hilangnya sumber air bersih dan lahan.
Sebagai Aktivis Perempuan di Poso, Nia berjuang untuk mengajukan tuntutan kepada pemerintah dan melibatkan masyarakat secara luas di Poso. Menurutnya, proses pembangunan PLTA ini sangat minim konsultasi dengan warga, apalagi perempuan - suaranya sangat kurang didengar dalam pengambilan keputusan. Nia berharap dapat mendapatkan dukungan publik untuk memperjuangkan solusi nyata terhadap krisis iklim bersama perempuan di akar rumput.
Dukung Petisi Kurnia: Stop Pembangunan PLTA PT Poso Energy di Poso