Di Puan Bersua(ra) Kita Belajar, Kalau kita mengambil Jeda dan Saling Jaga, akan Menguatkan Gerakan

Ada satu pertanyaan reflektif yang dilontarkan Sakdiyah Ma'ruf kepada para peserta acara Puan Bersua(ra) di Yogyakarta.

"Berapa banyak sih orang yang bisa secara tulus merayakan keberhasilan yang diraih perempuan?"

Sakdiyah memimpin salah satu sesi "The Proudest Moment" di acara Puan Bersua(ra).  Ia bilang, saat perempuan mengalami kegagalan, mereka memiliki sedikit tempat untuk mengungkapkan perasaannya. Bahkan lebih sedikit lagi tempat untuk mereka berbagi kesuksesan.

Karena itu, WeSpeakUp.org mengadakan acara Puan Bersua(ra). Untuk menyediakan tempat bagi para penggerak perempuan agar saling berbagi dan merayakan pencapaian mereka.

Dilaksanakan di Yogyakarta tanggal 11-15 Desember 2024, acara Puan Bersua(ra) mempertemukan 21 pegiat perempuan lintas isu dari berbagai organisasi, usia, dan daerah di Indonesia.

Selain alumni program She Creates Change dan We Create Change, WeSpeakUp.org juga mengundang perwakilan organisasi masyarakat sipil untuk turut berpartisipasi sebagai peserta. Di antaranya Kawula17, Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial, Rifka Annisa Women Crisis Center, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), dan Institute for Criminal Justice Reform (ICJR).

Tujuannya, agar para peserta bisa terhubung dan berkolaborasi dengan organisasi lain, untuk mengangkat isu sosial yang mereka ingin dorong.

Melalui acara ini, WeSpeakUp.org ingin mengajak peserta untuk bersama-sama mengambil jeda, berefleksi, memperkuat kapasitas, jaringan, dan ketahanan/resiliensi. Agar dapat saling memberi dukungan dan membangun gerakan kolektif.

Ani dari Biyung yang merupakan alumni program She Creates Change (SCC) menyampaikan,

“Puan Bersua(ra) kali ini menjadi momen refleksi dan melihat kembali proses perjalanan kami sejak 2019 sampai hari ini menambah amunisi dan recharge (energi) untuk fokus pada misi. 2019 banyak membuat mimpi yang besar, ternyata dalam perjalanannya dengan ilmu yang didapat dari SCC pertama kita bisa belajar untuk membuat strategi yang baik, dan hari ini kami merasa bahwa dengan mengikuti program hari ini bisa berefleksi bahwa mimpi yang disebut dari 2019 terwujud karena strategi yang lebih tepat. Dan pilihan-pilihan yang tidak mengawang tapi justru lebih menapak dan lebih realistis."

Di acara ini, peserta diajak untuk mengapresiasi tiap momen dalam aktivisme mereka, memahami dan menerapkan mindfulness dalam rutinitas sehari-hari mereka sebagai perempuan yang memegang banyak peran. Acara ini juga mengenalkan tentang collective care, di mana peserta dapat saling mendukung untuk memperkuat gerakan mereka.

Sabine, salah satu peserta dari Rifka Annisa Women Crisis Center menyampaikan “Perasaanku campur aduk, karena perasaan kita digali sebagai person, sebagai caregiver, sebagai orang yang bekerja di suatu isu. Jadi aku memaknai pertemuan ini sebagai care of caregiver secara kolektif. Kita diajak untuk melihat kembali ke dalam diri kita, untuk melihat dan memulai untuk peduli kepada diri sendiri terlebih dahulu sebelum peduli kepada orang lain."

 

Hal yang tidak kalah seru, adalah kehadiran tim Wardah yang menjadi mitra komunitas di acara Puan Bersua(ra). Tim Wardah hadir untuk memberi dukungan bagi para peserta untuk bisa mengambil waktu untuk self care. Merawat diri menjadi salah satu hal yang bisa dilakukan peserta untuk merilis stres, juga bentuk cinta dan perayaan terhadap eksistensi diri.

Peserta juga diajak untuk menguatkan kapasitasnya dalam menyuarakan isu mereka melalui materi kampanye dan storytelling. Peserta diajak untuk memahami dasar-dasar penceritaan yang menjadi kekuatan kampanye yang berdampak yang harapannya akan dilakukan secara kolaboratif berdasarkan isu area yang ingin disuarakan.

Chaus dari WALHI Nasional, yang juga alumni She Creates Change, menyampaikan,

“Ini adalah momen penting di akhir tahun 2024 untuk mencoba membangun kolaborasi. Saya dari WALHI menyadari bahwa kerja-kerja advokasi dan kampanye untuk lingkungan hidup di Indonesia itu tidak bisa dikerjakan sendirian, jadi mesti harus berjejaring, membangun gerakan kolaboratif bersama, bersuara bersama untuk menuju perubahan yang kita harapkan, dengan adanya WeSpeakUp.org saya berharap kerja-kerja kita dalam membangun kesadaran."

Pasca-pelaksanaan Puan Bersua(ra), harapannya para pegiat perempuan dalam forum ini dapat secara kolaboratif mengimplementasikan kampanye dan gerakan-gerakan yang sudah direncanakan bersama.

WeSpeakUp.org berkomitmen untuk mendampingi rekan-rekan pegiat isu sosial untuk memperkuat kampanyenya. Ke depannya, WeSpeakUp.org juga masih terus mengupayakan forum-forum perjumpaan dan penguatan kapasitas serupa dengan kelompok yang berbeda. Untuk terus menyebarluaskan semangat aktivisme dan mengamplifikasi suara-suara kelompok yang terpinggirkan.

Apakah kamu tertarik mengikuti acara selanjutnya?

Lihat artikel lainnya

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram