Jefrianto sangat tertarik pada isu kebencanaan, terlebih karena ia tinggal di Kota Palu yang rentan terhadap berbagai bencana, seperti gempa bumi, tsunami, likuifaksi, rob, dan banjir. Selain aktif sebagai jurnalis di Harian Mercusuar, sebuah surat kabar di Palu, Jefri aktif menulis tentang sejarah kebencanaan dan lingkungan di Palu melalui blog dan website, serta telah menyelesaikan bukunya yang diberi judul “Tak Ada yang Kebetulan: Kehidupan di Atas Sesar Palu Koro”, yang berisi kumpulan tulisan seputar kebencanaan di Palu dan sekitarnya.
Jefri berharap agar sejarah kebencanaan, terutama yang berhubungan dengan kearifan lokal, menjadi instrumen penting dalam kebijakan kebencanaan di Kota Palu. Jefri juga aktif mengkampanyekan integrasi nilai-nilai kearifan lokal dalam mitigasi bencana di Palu, terutama setelah gempa tahun 2018. Ia ingin melibatkan pemerintah, utamanya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Organisasi Pemerintah Daerah - leading sector dalam penanganan bencana, serta mengintegrasikan model-model mitigasi kearifan lokal ke dalam kurikulum pendidikan, terutama kurikulum sekolah dasar.
Dukung Petisi Jefri: Terapkan Kurikulum Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal di Palu