Banyaknya limbah pakaian bekas yang berakhir di TPA atau bahkan lebih parah lagi terdampar di laut, adalah awal kegelisahan Roni terhadap tren fast fashion dan dampak buruknya bagi lingkungan. Apalagi setelah tahu kalau industri fashion berkontribusi besar terhadap emisi dan perubahan iklim. Keresahan ini juga yang membawanya mendirikan Komunitas Children See Children Do (CSCD) pada tahun 2017, dimana ia dan komunitasnya menginisiasi gerakan donasi pakaian layak pakai untuk mengurangi limbah tekstil di Kupang. Pakaian layak pakai itu ditukar buku bacaan atau dijual dan dananya dipakai untuk menunjang kelas belajar anak-anak dampingan mereka. Selain aktif di dua titik di Kupang, komunitas CSCD saat ini juga aktif di Sorong Selatan.
Namun Roni juga menyadari bahwa limbah tekstil masih jadi pekerjaan rumah besar bagi Pemerintah setempat, selain juga butuh kampanye persuasif mengubah pola pikir warga yang konsumtif mengikuti tren beli baju baru. Kedepannya Roni ingin agar pemerintah menyediakan tempat penampungan sampah khusus tekstil, yang terpisah dari sampah basah lainnya, di tiap kelurahan / RT RW di Kota Kupang, sehingga sampah tekstil dapat dipilah dan didaur ulang dengan baik.
Dukung Petisi Roni: Walikota Kupang, Fahrensy Funay: Sediakan tempat sampah khusus tekstil, di tiap Kelurahan