Wiwi menyadari bahwa dampak perubahan iklim itu sungguh nyata terjadi. Ia menyaksikan sendiri bagaimana petani-petani di desanya di Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, mengalami beberapa kali gagal panen akibat cuaca buruk yang terjadi. Kebun sayur-sayuran dan kopi warga hancur karena cuaca tak menentu. Selain itu Wiwi juga mengamati kebutuhan akan penyediaan pupuk sangat berpengaruh terhadap kualitas panen, namun di daerahnya harga pupuk sangat mahal. Melihat kondisi ini, Ia memberikan dukungan kepada petani-petani di desanya dengan cara bergabung dalam komunitas petani dan mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah yang ada. Dari pengalaman ini, Wiwi yang saat ini terjun sebagai petani yang fokus pada pertanian permaculture, bertekad untuk membantu menyuarakan tantangan yang dihadapi petani di daerahnya, khususnya terkait dampak perubahan iklim, agar kedepannya mendapat dukungan dari pengambil kebijakan dan pihak-pihak berwenang.
Dukung Petisi Wiwi: Dukung petani pakai pupuk organik, agar tanah sehat dan air bersih terjaga!
