Berangkat dari keprihatinannya menyaksikan banyaknya warga yang kehilangan lahan produktif akibat perizinan tambang dan sawit secara masif di Sulawesi Tengah, Wandi tergerak bergabung dalam sejumlah kampanye penolakan perusahaan tambang emas dan kebun sawit di daerahnya. Pembukaan lahan secara tidak berkelanjutan menurutnya menjadi salah satu penyumbang terjadinya krisis iklim. Belum lagi konflik lahan antara korporasi dengan masyarakat adat yang berkepanjangan karena hak-hak masyarakat yang diabaikan. Niat baik Wandi menyuarakan kepeduliannya terhadap lingkungan ternyata mendapatkan respon yang tak menyenangkan. Dari aksi-aksi yang diikutinya, Ia pernah menerima ancaman saat melakukan aksi kampanye publik. Namun semangatnya tidak pernah padam untuk terus bersuara, khususnya untuk membela hak-hak masyarakat adat dan kelompok yang terpinggirkan, baik di tingkat lokal maupun nasional. Saat ini, Wandi aktif berkegiatan di Komunitas Green Student Movement dan menjadi anggota Walhi di Sulawesi Tengah.
Dukung Petisi Wandi: Selamatkan Keindahan Banggai Kepulauan Dar Kepungan Tambang. 95% Daerahnya Terancam Rusak!
